SWI RADIO – Mahasiswa/i semester 5 London School of Public Relations (LSPR) Institute of communication & business Jakarta, menggelar seminar dengan tema “Shipping & Pasar Internasional” sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di Kampung Batik, Cibuluh, Bogor, (01/12/2024).
Seminar ini adalah rangkaian dari Pra-acara Cibuluh Flora (Bulora) connecting culture by LSPR Institue, dengan peserta yang kebanyakan dari Ibu-ibu pengrajin batik di Kampung Batik Cibuluh, yang akan diberikan edukasi mengenai pemasaran produk memalui digital juga meningkatkan kualitas produk.
Acara Bulora sendiri nantinya akan memamerkan Produk-produk Kampung Batik Cibuluh pada exhibition di Edith Cowan University, Australia pada April 2025 mendatang.
Seminar tersebut diisi pemateri dari Dosen LSPR Institute of communication & business Jakarta Achmad Sultani, M.Si., yang memaparkan tentang marketing digital dan Meilanie Sitinjak memaparkan peningkatan kualitas produk.
Maylaffayza Wiguna, S.Sn., S.sn., M.Sn., Dosen Community Development mengatakan project ini intinya adalah membantu masyarakat. Untuk yang kali ini ini adalah program yang dilakukan oleh student jurusan Public Relations (PR) dengan kurikulum internasional.
“Dan karena hal tersebut maka di semester depan project ini juga akan dibawa ke Australia,” ungkapnya
Mereka awalnya lakukan riset dan observasi, dan jatuhlah ke Kampung Batik Cibuluh ini. Selain itu juga salah satunya adalah karena produknya itu adalah batik sehingga nanti pada saat program ini dibawa ke luar negeri dan ini menjadi suatu hal yang memungkinkan,
“Jadi project-nya ini adalah membantu UMKM untuk pengusaha batik di Kampung Batik Cibuluh, materi agar belajar mengenai digital dan marketing melalui platform website kemudian juga belajar mengenai produk quality juga,” jelas Maylaffayza.
Sementara, Cucu Hanafi Lurah Cibuluh mengatakan, tentunya kami sangat senang sekali dan sangat bahagia dapat bantuan edukasi dari pihak teman-teman mahasiswa/i LSPR Institute Jakarta.
Mudah-mudahan, lanjutnya, pembatik di sini bisa jauh lebih berkembang lagi terutama dalam hal marketing. Apalagi rencana mau dibawa ke Australia.
“Tadi apa yang saya sampaikan bisa mewujudkan bisa menciptakan produk yang memang betul-betul berkualitas sehingga bisa diterima oleh bangsa internasional,” tambahnya.
Cucu menyebut, di Cibuluh sudah mempunyai 9 kelompok batik. Dia menginginkan bisa bertambah lagi, apalagi dengan banyaknya edukasi yang diberikan.
“Kita juga akan koordinasi dengan Dinas Pariwisata agar ke depan kita siap bisa menjadi Kampung Wisata Batik,” jelasnya.
Ditempat lain, Sartika salah satu pembatik di Kampung Batik Cibuluh yang juga owner Batik Melinda merasabsenang sekali dengan kehadiran dari mahasiswa/i LSPR Institute.
“Selain memberikan edukasi juga membantu promosikan batik Cibuluh ke luar negeri, dan banyak juga dari mahasiswa/i yang membeli produk saya, semoga ke depannya bisa terus berlanjut agar banyak dikenal,” ucapnya.
Selain seminar edukasi, pada pra-acara Bulora ini juga ada berbagai rangkaian diantaranya, games, berkeliling Kampung Batik Cibuluh, workshop interactive, dan diakhiri dengan panel talk perjalanan kisah sukses para pengrajin batik.
Pra-acara ini dihadiri oleh Dosen-dosen serta mahasiswa/i LSPR Institute, Lurah Cibuluh, Ketua RT sekitar, dan peserta para pengrajin batik.